Apache OpenOffice, open source office suite, sedang mempertimbangkan untuk pensiun. Sebuah email VP dari OpenOffice telah dikirimkan, yang membahas tentang kemungkinan pensiun bagi Open Source office suite di masa mendatang. Proyek ini belum mampu mendorong update secara reguler karena kurangnya pengembang relawan, yang telah bergeser ke LibreOffice.
salah satu turunan OpenOffice.org Apache OpenOffice akan tutup. Kabar tersebut beredar bahwa Open Source Office Suite yang didukung oleh Apache Software Foundation tidak akan melihat harapan dimasa mendatang. Sebuah email dikirim oleh Apache OpenOffice VP Dennis Hamilton yang melayani sebagai sumber dari spekulasi mengenai pensiunnya OpenOffice. berikut emailnya:
salah satu turunan OpenOffice.org Apache OpenOffice akan tutup. Kabar tersebut beredar bahwa Open Source Office Suite yang didukung oleh Apache Software Foundation tidak akan melihat harapan dimasa mendatang. Sebuah email dikirim oleh Apache OpenOffice VP Dennis Hamilton yang melayani sebagai sumber dari spekulasi mengenai pensiunnya OpenOffice. berikut emailnya:
“I have regularly observed that the Apache OpenOffice project has limited capacity for sustaining the project in an energetic manner. It is also my considered opinion that there is no ready supply of developers who have the capacity, capability, and will to supplement the roughly half-dozen volunteers holding the project together. It doesn’t matter what the reasons for that might be.”
Tulis hamilton pada emailnya.
Hamilton telah menegaskan tentang bagaimana proses pensiun akan terus berlanjut. Dan untuk kode sumber / Source Code telah disimpan di The Attic dan librari eksternal yang bukan merupakan bagian dari kode sumber (sumber code tambahan). Daftar pensiun ini juga termasuk penghentian blog Apache OpenOffice, akun media sosial, dan klaim rilis resmi di masa mendatang tidak akan berhubungan dengan Apache OpenOffice.
OpenOffice telah memiliki jejak rekam yang baik hingga popular melalui situsnya OpenOffice.org sehingga kini ketika isu pensiun beredar, perputaranpun beralih ke LibreOffice yang dipertimbangkan sebagai alternatif untuk Microsoft Office.
LibreOffice sudah digunakan secara luas, dan menjadi pra-instal office suite pada banyak distro Linux. yang telah merubah cara berpikir para pengembang untuk memberikan kontribusi sehingga banyak dari mereka sudah mulai berinvestasi dengan upaya pengembangan mereka pada LibreOffice. Kurangnya kontributor pada OpenOffice Itelah menonaktifkan kemampuan Apache OpenOffice proyek untuk mendorong update secara reguler dan perbaikan pada bug.
OpenOffice telah memiliki jejak rekam yang baik hingga popular melalui situsnya OpenOffice.org sehingga kini ketika isu pensiun beredar, perputaranpun beralih ke LibreOffice yang dipertimbangkan sebagai alternatif untuk Microsoft Office.
LibreOffice sudah digunakan secara luas, dan menjadi pra-instal office suite pada banyak distro Linux. yang telah merubah cara berpikir para pengembang untuk memberikan kontribusi sehingga banyak dari mereka sudah mulai berinvestasi dengan upaya pengembangan mereka pada LibreOffice. Kurangnya kontributor pada OpenOffice Itelah menonaktifkan kemampuan Apache OpenOffice proyek untuk mendorong update secara reguler dan perbaikan pada bug.
Banyak perusahaan, organisasi, dan departemen negara telah menggantikan Microsoft Office dengan LibreOffice dalam upaya untuk memotong biaya dan menjauh dari software Microsoft. LibreOffice telah dipilih sebagai alternatif terutama karena kinerjanya, menawarkan alat dokumen yang sangat canggih yang mirip dibundel dalam produk Microsoft.
sumber fossbytes
EmoticonEmoticon